Dalam upaya pengembangan usaha untuk mengantisipasi kegiatan Bongkar Muat di Tanjung Perak yang cukup padat, Manajemen Pelindo III segera akan mempersiapkan pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong atau Lamong Bay Surabaya, yang segala persiapan baik Study, Survey Amdal dan dukungan Pemerintah Kota maupun Pusat telah diperoleh, mengingat pengembangan Tg Perak sudah tidak dapat ditunda lagi. Pelindo III menargetkan pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya diharapkan akan selesai 2012. Diharapkan awal tahun depan sudah bisa ditentukan pemenang tender pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong.
HUSEIN LATIEF, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT. Pelindo III pada saat jumpa pers di Pelindo III, lantai V mengatakan bahwa pada Pebruari 2010 diharapkan sudah ada nama-nama kontraktor pemenang tender, sehingga pembangunan bisa segera dimulai. Telah ada 10 kontraktor dalam negeri yang lolos dalam prakualifikasi. Mereka akan bersaing untuk mendapatkan proyek pembangunan yang dianggarkan sebesar Rp 1 trilyun. Husein Latief mengatakan yang menjadi prioritas pembangunan tahap awal diantaranya, pembuatan tiang pancang, pantai beton dermaga, bahwa 10 kontraktor pembangunan yang sudah berpengalaman mempunyai metode yang baik. Meski demikian, perlu juga mempertimbangkan kontraktor yang menawarkan keuntungan finansial untuk negara. Artinya, nilainya tidak terlalu besar tapi tetap dengan kualitas prima.
Menurut Iwan Sabatini, Kahumas Pelindo III Pelabuhan III telah siap dan mulai memfokuskan rencana pembangunan fasilitas baru di Teluk Lamong, dan hal ini juga merupakan bagian dari pengembangan aset ( Assets Development) dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2009-2013 yaitu salah satunya adalah pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Teluk Lamong Jawa Timur, hal ini untuk menghadapi kepadatan Pelabuhan Tg Perak untuk antisipasi kepadatan bongkar muat berhubung tingginya Waiting Time kapal yang telah mencapai rata-rata 65-75% dan fasilitas lapangan penumpukan (YOR), Pembangunan Terminal Lamong Bay terdiri dari pembangunan Trestle atau jembatan penghubung dari daratan ke tengah laut sepanjang 80 meter, dan pembangunan dermaga selebar 1.200 meter, dan lapangan penumpukan, total pembangunan tahap awal atau separuh panjang dermaga dapat menelan sekitar 1,6 T namun bila telah selesai tuntas perkiraan bisa diatas 2 Trilyun baik Infrrastruktur maupun Suprastruktur, melihat besarnya investasi ini nantinya akan menjadi kebanggaan kota Surabaya dengan mempunyai Pelabuhan Internasional lebih banyak lagi setelah TPS. Keinginan membiayai sendiri pembangunan fasilitas baru di Teluk Lamong, juga terpicu oleh amanat UU No.17/2008 tentang pelayaran, yang antara lain menyebutkan bahwa kedepan BUMN kepelabuhanan harus lebih fokus pada bisnis pelabuhan, utamanya kepada operasional bongkar muat. Menurut perhitungan investasi membangun fasilitas di Teluk Lamong.
Menurut Iwan Sabatini, kahumas Pelindo III bahwa kelak di Teluk Lamong, fasilitas yang pertama dibangun berupa dermaga multipurpose dan akan dilengkapi dua unit CC, yang juga dipergunakan untuk melayani kapal-kapal petikemas antar pulau, sebagai dermaga multipurpose juga terbuka untuk melayani kapal-kapal non petikemas yang akan melakukan bongkar muat barang-barang curah kering maupun curah cair. Untuk meningkatkan efisiensi, bongkar muat di dermaga Teluk Lamong nantinya akan menggunakan cara truck lossing, hingga petikemas yang baru diturunkan dari kapal langsung dapat diangkut keluar daerah pelabuhan, yang berarti waktu sandar kapal juga akan lebih singkat, untuk kemudian dapat meneruskan pelayaran ke pelabuhan lain, satu hal lagi untuk dapat menunjang kelancaran aktivitas di sekitar Pelabuhan Tg Perak.
(humas.pelindo III)
HUSEIN LATIEF, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT. Pelindo III pada saat jumpa pers di Pelindo III, lantai V mengatakan bahwa pada Pebruari 2010 diharapkan sudah ada nama-nama kontraktor pemenang tender, sehingga pembangunan bisa segera dimulai. Telah ada 10 kontraktor dalam negeri yang lolos dalam prakualifikasi. Mereka akan bersaing untuk mendapatkan proyek pembangunan yang dianggarkan sebesar Rp 1 trilyun. Husein Latief mengatakan yang menjadi prioritas pembangunan tahap awal diantaranya, pembuatan tiang pancang, pantai beton dermaga, bahwa 10 kontraktor pembangunan yang sudah berpengalaman mempunyai metode yang baik. Meski demikian, perlu juga mempertimbangkan kontraktor yang menawarkan keuntungan finansial untuk negara. Artinya, nilainya tidak terlalu besar tapi tetap dengan kualitas prima.
Menurut Iwan Sabatini, Kahumas Pelindo III Pelabuhan III telah siap dan mulai memfokuskan rencana pembangunan fasilitas baru di Teluk Lamong, dan hal ini juga merupakan bagian dari pengembangan aset ( Assets Development) dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2009-2013 yaitu salah satunya adalah pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Teluk Lamong Jawa Timur, hal ini untuk menghadapi kepadatan Pelabuhan Tg Perak untuk antisipasi kepadatan bongkar muat berhubung tingginya Waiting Time kapal yang telah mencapai rata-rata 65-75% dan fasilitas lapangan penumpukan (YOR), Pembangunan Terminal Lamong Bay terdiri dari pembangunan Trestle atau jembatan penghubung dari daratan ke tengah laut sepanjang 80 meter, dan pembangunan dermaga selebar 1.200 meter, dan lapangan penumpukan, total pembangunan tahap awal atau separuh panjang dermaga dapat menelan sekitar 1,6 T namun bila telah selesai tuntas perkiraan bisa diatas 2 Trilyun baik Infrrastruktur maupun Suprastruktur, melihat besarnya investasi ini nantinya akan menjadi kebanggaan kota Surabaya dengan mempunyai Pelabuhan Internasional lebih banyak lagi setelah TPS. Keinginan membiayai sendiri pembangunan fasilitas baru di Teluk Lamong, juga terpicu oleh amanat UU No.17/2008 tentang pelayaran, yang antara lain menyebutkan bahwa kedepan BUMN kepelabuhanan harus lebih fokus pada bisnis pelabuhan, utamanya kepada operasional bongkar muat. Menurut perhitungan investasi membangun fasilitas di Teluk Lamong.
Menurut Iwan Sabatini, kahumas Pelindo III bahwa kelak di Teluk Lamong, fasilitas yang pertama dibangun berupa dermaga multipurpose dan akan dilengkapi dua unit CC, yang juga dipergunakan untuk melayani kapal-kapal petikemas antar pulau, sebagai dermaga multipurpose juga terbuka untuk melayani kapal-kapal non petikemas yang akan melakukan bongkar muat barang-barang curah kering maupun curah cair. Untuk meningkatkan efisiensi, bongkar muat di dermaga Teluk Lamong nantinya akan menggunakan cara truck lossing, hingga petikemas yang baru diturunkan dari kapal langsung dapat diangkut keluar daerah pelabuhan, yang berarti waktu sandar kapal juga akan lebih singkat, untuk kemudian dapat meneruskan pelayaran ke pelabuhan lain, satu hal lagi untuk dapat menunjang kelancaran aktivitas di sekitar Pelabuhan Tg Perak.
(humas.pelindo III)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar